MAKALAH
TUGAS
Manajemen
Layanan Sistem Informasi
OLEH :
PANCA LARASWATI (15115297)
2KA02
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kita ucapkan ke hadirat Allah SWT. atas berkat izin dan petunjuk-Nya,
Alhamdulillah kami bias menyelesaikan tugas ini, serta shalawat dan salam kita
sertakan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia ke zaman yang
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Sesuai
dengan materi yang diberikan kepada kami dalam pertemuan, kami bias berharap
bias membantu teman-teman semua dalam memahami materi ini. Tentunya kami sadari
bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dalam penulisan, kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Kepada ibu
dosen dan juga teman-teman semua agar dapat memberikan kritik maupun saran dan
juga masukan untuk kami, demi untuk kebaikan makalahi ini kedepannya. Harapan
kami semoga kritikan dan masukan dari ibu dosen dan teman-teman semua bisa
bermanfaat bagi kita semua.
Atas kritik
dan masukannya, kami ucapkan terimakasih.
Depok, 11 Maret 2017
PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan dan
kemajuaan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sangat
pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia
dapat kita nikmati dalam hitungan detik. Pada saat " Zaman Batu "
teknologi informasi dan komunikasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin,
kini telah menjadi kenyataan. Dengan teknologi yang luas ini kita harus dapat
memanfaatkannya.
Diantara teknologi informasi yang
hampir disetiap tempat kita temukan adalah komputer. Sekarang komputer sangat
berkembang pesat hampir setiap tahun komputer selalu mengalami perkembangan.
Orang bisa menggunakan komputer dimana saja dirumah, dikafe, disekolah, dan
ditempat lainnya. Sedangkan model dan design dari komputer itu sendiri juga
mengalami perkembangan. Dulu apabila orang ingin menggunakan komputer maka
hanya bias dikantor atau dirumah, kalau sekarang mereka bisa menggunakan komputer
tersebut dimana saja yang mereka inginkan.
Para pengguna media elektronik
percaya bahwa teknologi informasi (TI) telah menyebabkan komunikasi berlangsung
efisien hingga meningkatkan produktivitas organisasi dan individu. Namun tak
sedikit yang beranggapan, teknologi informasi dapat mengurangi sensitivitas
organisasi dan anggotanya terhadap lingkungannya sehingga justru menjadi
teknologi pengganggu (disruptive technology) yang mengakibatkan kegagalan
perusahaan. Namun, disadari atau tidak disadari, teknologi informasi telah
merubah cara berkomunikasi manusia baik dilingkungan organisasi maupun
lingkungan sosial lainnya.
Teknologi Informasi juga mengubah
cara kerja manusia, cara memproduksi, cara mengkoordinasi, cara berpikir dan
perubahan-perubahan besar telah terjadi melalui pemanfaatan teknologi informasi
di dalam berbagai sistem bisnis dan organisasi. Lingkungan bisnis yang berubah
dengan pesat sebagian besar disebabkan oleh penemuan dan implementasi teknologi
informasi. Kehadiran teknologi informasi membuat dunia semakin tidak
mengenal batas antar negara dengan negara lainnya (borderless). Dalam
hal ini teknologi informasi telah mengaburkan batas-batas organisasi, pasar,
dan masyarakat, mempersingkat batasan ruang dan waktu, serta menyederhanakan
kompleksitas. Dengan perubahan tersebut, struktur dan budaya organisai juga
disesuaikan untuk meningkatakn efektifitas dan efisiensi dalam setiap proses
bisnis yang pada ahirnya akan menghasilkan budaya dan struktur organisasi baru
yang lebih efektif dan efisien.
I.
Teknologi
Informasi
Di dalam
kamus besar bahasa Indonesia, teknologi yaitu metode ilmiah untuk mencapai
tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Menurut O’Brien (2006:28) teknologi adalah suatu jaringan komputer yang terdiri
atas berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software,
manajemen data, dan teknologi jaringan informasi. Menurut Aji (2005:6)
informasi adalah data terolah dan sifatnya menjadi data lain yang bermanfaat
dan biasa disebut informasi. Informasi, di dalam kamus besar bahasa Indonesia
memiliki arti penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu;
keseluruhan makna yg menunjang amanat yg terlihat di bagian-bagian amanat itu.
Banyak
istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi karena banyaknya perubahan
dan tidak adanya kesepakatan istilah yang sering digunakan. Beberapa istilah
yang sering digunakan adalah sistem informasi manajemen, sistem informasi
manajemen berbasis komputer, teknologi informasi (TI), teknologi komputer,
manajemen informasi dan sistem informasi. Sistem teknologi informasi juga
memberikan lima peran utama di dalam organisasi, yaitu untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, komunikasi, kolaborasi, dan kompetitif
(Jogiyanto:2003).
II.
Organisasi
1)
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
2)
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
3)
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai
tujuan tertentu.
Organisasi
adalah struktur atau system perserikatan secara formal yang terdiri antara dua
orang atau lebih dimana di dalamnya terdapat pembagian kerja yang terstruktur
dan terkoordinasi untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Menyangkut
hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang -orang yang
disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama,
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja
antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
III.
Peranan
Teknologi dalam Organisasi
Teknologi
dalam organisasi memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari
teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi.
Dalam teori organisasi yaitu dengan prinsip ketergantungan (contingency),
menyatakan bahwa karakteristik organisasi mempunyai ketergantungan terhadap
faktor-faktor teknologi yang pada akhirnya berkembang menjadi pendekatan modern
dalam teori organisasi. Menurut James Thomson, teknologi organisasi tidak
didasarkan pada penyelidikan yang dilakukan dilapangan, melainkan merupakan
suatu pembahasan teoritis yang disusun berdasarkan landasan-landasan pemikiran
yang telah muncul sebelumnya.
Pembahasan
mengenai teknologi organisasi dilakukan dengan membedakan organisasi menjadi
dua jenis, yaitu : organisasi
perusahaan manufaktur dan organisasi non-manufaktur. manufaktur
adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium
proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Manufaktur adalah proses fisik dalam produksi barang non jasa. Contoh
manufaktur adalah seperti pembuatan minyak urut di mana jasa pijit yang
menggunakan minyak urut tersebut tidak termasuk dalam perusahaan manufaktur.
Penilitian
mengenai teknologi organisasi perusahaan manufaktur yang dianggap paling
berpengaruh terhadap perkembangan teori organisasi, yang dilakukan Joan
Woodward pada tahun 1950-an di Inggris. Woodward menemukan bahwa perusahaan
yang mengunakan struktur yang sesuai dengan teknologi produksinya dikelompokkan
ke dalam tiga tipe teknologi produksi, yaitu :
1) pembuatan
produk tunggal atau dalam kelompok ukuran kecil
2) produk
massal atau dalam kelompok ukuran besar dan
3) produksi menurut proses.
Thomson
mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing
menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan
internal yang terjadi dalam organisasi, yaitu :
1. Teknologi perantara (mediating technology), digunakan
untuk menghubungkan beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat dihubungkan
secara langsung, misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan ongkos
yang besar ataupun karena terlalu rumit untuk dilaksanakan.
2. Teknologi rangkaian panjang (long-linked
technology) pada jenis teknologi ini kegiatan organisasi
terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari suatu kegiatan
menjadi input bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga akhirnya produk siap
untuk digunakan oleh konsumen.
3. Teknologi intensif (intensitive technology) teknologi
intensitif merupakan kumpulan dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang
keseruhannya digabungkan untuk melayani klien. Teknologi intensif ini umumnya
digunakan pada kegiatan yang mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien
sehingga klien mengalami perubahan.
Perow
mengklarifikasi empat jenis teknologi, yaitu :
1. Teknologi rutin : ditandai
dengan variasi tugas yang kecil, pekerjaan yang dilakukan umumnya bisa
mempunyai standar dan juga formal serat mempunyai prosedur komputasi tertentu
untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai
tingkat kemudahan analisis yang tinggi.
2. Teknologi non-rutin : ditandai
dengan mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi dan juga proses yang
tidak terlalu dimengerti sehingga tidak mudah untuk dianalisis dalam
penyelesaian pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang
cukup besar untuk menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul, karena
itu diperlukan adanya pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis
yang memadai.
3. Teknologi craft : cirinya
adalah adanya aliran kegitan yang relatif stabil, tetapi dengan proses yang
tidak terlalu dimengerti. Karena itu pekerjaan jenis ini menuntut pengalaman
yang tinggi serta latihan yang cukup agar para karyawan dapat menghadapi
permasalahan yang rumit dengan bijaksana berdasarrkan intuisi dan pengalamannya.
4. Teknologi engineering : pekerjaan
yang cukup rumit karena variasi tugas yang cukup tinggi tetapi umumnya kegiatan
ditangani dengan formula prosedur maupun teknik yang sudah baku. Permasalahan
umumnya diselesaikan dengan menggunakan sejumlah pengetahuan yang sudah cukup
mapan sebagai ajuan.
Pada suatu
organisasi yang kompleks setiap bagian organisasi mempunyai teknologi yang
jenisnya berbeda-beda disebabkan kenyataan bahwa setiap bagian organisasi
melakukan kegiatan mengubah input menjadi output dengan teknologi yang
berlainan. Perrow menunjukkan adanya dua dimensi dari kegiatan kerja yang
mempunyai relevansi terhadap struktur maupun kegiatan yang terjadi dalam suatu
organisasi, yaitu :
1. Variasi
tugas , menunjukkan banyaknya kekecualian dalam tugas yang diukur dengan
banyaknya hal yang tak terduga dan hal yang baru yang terjadi dalam proses
pekerjaan.
2. Kemudahan
analisis, pekerjaan yang mudah dianalisis bisa diuraikan menjadi beberapa
langkah yang jelas dan juga bersifat mekanistik sehingga bisa dijalankan dengan
prosedur yang bersifat objektif dan terukur secara kuantitatif. Penyelesaian
masalah menjadi mudah karena setiap langkah dalam proses terukur secara jjelas
dan mudah diketahui jikan ada penyimpangan.
Teknologi
yang digunakan pada suatu organisasi mempunyai hubungan yang erat terhadap
berbagai karakteristik organisasi seperti kualifikasi karyawan, struktur
organisasi dan pola organisasi. Hubungan teknologi dengan berbagai
karakteristik tersebut dapat terlihat berdasarkan : a. Organisasi organik dan
mekanistik. b. Kualifikasi karyawan. c. Struktur formal. d. Rentang kendali,
yaitu sebagian jumlah karyawan yang dipimpin oleh seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Besarnya rentang kendali dipengaruhi oleh rumitnya kegiatan dan
juga tingkat profesionalisme karyawan dalam organisasi. Rentang kendali harus
lebih kecil agar atasan dan para bawahan bisa lebih sering berinteraksi. e.
Desentralisasi, power dan kebebasan mengambil keputusan. f. Komunikasi. g.
Koordinasi dan kontrol.
Organisasi
modern adalah organisasi yang sangat kompleks karena menyangkut hubungan yang
kompleks dalam pencapaian tujuan organisasi yang berdimensi ganda. Hubungan
tersebut meliputi, hubungan antara manusia-manusia, manusia-mesin,
manusia-organisasi, mesin-organisasi, mesin-mesin dan organisasi-organisasi.
Dari segi manajemen ada tiga tiga fungsi komputer, yaitu :
1). Komputer
sebagai ingatan (memori),
2). Komputer
sebagai pemroses,
3. Komputer
sebagai informasi eksternal.
Simon (1970)
:
a. Komputer akan meningkatkan
efektifitas apabila keluaran nilainya lebih kecil dibanding dengan masukkan.
b. Menyatakan indeks pasif
(proses pencatatan data) dengan indeks aktif (pemilihan dan penyaringan
informasi).
c. Mengetahui model analitik dan
sistematik dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
IV.
Pemanfaatan
Teknologi dalam Organisasi
Pemanfaatan
atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi akan
memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi
juga terhadap budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan
institusi.
Pengelolaan
administrasi kerja berbasis teknologi informasi juga harus mempertimbangkan
pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung optimalisasi pada
pemanfaatan atau implementasi teknologi informasi yang bertahap yang dimulai
dengan perencanaan, pengembangan, ahli kelola, operasional sampai dengan tahap
pemeliharaan.
Dengan
adanya teknologi informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan
akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh
pesaing, karena pada dasarnya peranan teknologi informasi bagi setiap
perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal tersebut disebabkan karena
masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
Pemanfaatan
teknologi informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan
dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan
kinerja organisasi atau perusahaan menggunakan teknologi informasi baik sebagai
alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikandan mengolah data
dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya
saing untuk menghadapi kompetisi.
Selain
itu implementasi atau pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif
yang secara umum adalah terjadi efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka
panjang akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Oleh karena
itu, pengoperasian secara optimal juga harus diperhatikan, agar semua perangkat
teknologi informasi bersifat multi fungsi sehingga dalam pengembangan
selanjutnya diupayakan terjadi integrasi perangkat.
Pemanfaatan
teknologi informasi akan melibatkan semua karyawan dalam organisasi yang
dioperasikan secara rutin oleh staf administrasi dan bagian teknologi
informasi. Karyawan dengan kualifikasi tertentu baik bagian teknologi informasi
maupun bagian lain perlu dilibatkan selain untuk memberikan masukan juga untuk
mempersiapkan karyawan dalam menghadapi perubahan.Di sisi lain, diperlukan
kesadaran personal lainnya tehadap manfaat sistem bagi dirinya dan kemudahan
penggunaannya secara bertahap akan memberikan motivasi untuk menigkatkan
kemampuan mereka.
Konsep
kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada
implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat
perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur
organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan
yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah
proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain
demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini
secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur
organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit
terkait dengan system informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.
V.
Dampak Teknologi
Informasi Terhadap Komunikasi Organisasi
Kita menyadari, kehadiran teknologi informasi telah
mengurangi intensita statap muka yang terjadi dalam organisasi. Padahal
interaksi seperti itu dapat mengambil 40% dari satu hari kerja manajer.
Goldhaber, ahli komunikasi organisasi, juga mengungkapkan bahwa anggota
organisasi biasanya menyampaikan keinginan untuk berinteraksi lebih banyak
melalui tatap muka walau membawa risiko bekerja tak efisien. Apakah, dengan
demikian, berarti komunikasi organisasi yang baik menjadi semakin asosial?
O` Connell dalam penelitiannya memberikan enam
hipotesis yang berhubungandengan peranan teknologi dan pengaruhnya dalam
komunikasi organisasi:
1. Kesempatan untuk
hubungan tatap muka akan hilang dan informasiberdasarkan isyarat nonverbal
berkurang. Akibatnya, kesempatan berbagi informasi secara acak dan spontan
berkurang pula. Para manajer harus menyusun kerja dan relasi untuk menyediakan
kesempatan tatap muka yang lebih banyak (melalui teks dan simbol).
2. Akan lebih banyak
pesan-pesan informal dan memotong hierarki karenapembenaran terhadap format
baru yang muncul sebagai proses alamiah jaringanelektronik. Struktur organisasi
dan alur informasi formal akan didefinisiulang.
3. Dampak saluran
berarti bahwa pesan-pesan berdampak dan bernilai akanmenurun. Data digital
dengan konteks dan interpretasi minim adalahaturannya. Akibatnya, pengambilan
keputusan akan terganggu daripadaterbantu. Ketidakjelasan dalam
menginterpretasi informasi akan meningkat dankualitas keputusan menurun karena
kurangnya pemahaman konteks dan nilaiorganisasi. Organisasi harus bekerja lebih
keras dalam mengkomunikasikansejarah dan nilai-nilai organisasi. Para manajer
harus mencari cara baruuntuk mengkomunikasikan komponen afektif dari
pesan-pesan. Gaya pengambilankeputusan yang baru dan lebih baik juga perlu.
4. Kepercayaan akan
mempunyai peranan yang berbeda dalam komunikasi.Kepercayaan akan muncul seiring
dengan kebersamaan pengalaman, nilai-nilai,memberi dan menerima dan sebagai
hasil komunikasi antarmanusia. Hadirnyasatelit, e-mail, dan jaringan komunikasi
elektronik lainnya dapat mengurangidimensi kepercayaan yang selama ini kita
telah terbiasa. Jaringan komunikasibaru dapat saja menggantikan peranan ini.
5. Komputerisasi
menghadapkan pada disiplin untuk berpikir linear. Dataterproses dalam kerangka
kecepatan sesuai kemajuan perangkat teknologi.Sebagai konsekuensinya, manusia
menjadi tak sabar dan rasa toleransi berkurang terhadap gaya individu
berkomunikasi. Organisasi dapat pulamenjadi berkurang toleransinya terhadap
pegawai yang tidak berpikir atauberanggapan dalam mode linear. Mereka harus
mencari cara untuk mendukung danmelindungi pemikiran serta komunikasi yang
bersifat nonlinear.
6. Harapan akan kinerja
adalah berdasar pada kondisi machine driven. Denganpenyesuaian kita terhadap
kecepatan dan ketepatan komputer, kita mungkinmengharap para pegawai mempunyai
kualitas dan menghasilkan dengan cara yangmirip. Para pegawai dalam organisasi
dapat menganggap permintaan ini sebagaihal yang tak manusiawi dan memaksa.
Serikat kerja dapat mengangkatlingkungan kerja seperti itu sebagai persoalan.
Maka organisasi harusmendefinisikan dan menggunakan standar kinerja yang sesuai
dengan kondisibaru.
Semakin majunya teknologi inovasi yang ada, maka semakin banyak
konsekuensi yang muncul --sebagian diharapkan namun sebagian juga tidak
disengaja atau tersembunyi. Namun, perlu diingat pula bahwa inovasi tetap
penting untuk dilaksanakan oleh organisasi. Memang biasanya suatu terobosan
atau diterapkannya teknologi yang 'mengganggu' pasti akan ditolak saat pertama
kali diperkenalkan oleh individu yang tak bisa memanfaatkan (Brown,
Christensen).
Dengan adanya dampak negatif dan positif dari kehadiran TI bagi
komunikasi keorganisasian seharusnya semakin membuat organisasi berpikir
bagaimana dampak negatif dieliminasi sedangkan dampak positif dimanfaatkan.
Para ahli komunikasi menjelaskan bahwa perbedaan antara komunikasi berbasis
komputer dan komunikasi tatap muka lebih banyak berhubungan dengan waktu yang
tersedia bagi perkembangan hubungan dibanding dengan karakteristik manusia.
Jadi, pada prinsipnya tergantung pada kemampuan manusia mengelola TI bagi
prestasi kerja dan hubungan sosialnya. Bisa jadi bila seseorang berinteraksi
dalam kurun waktu yang cukup lama, maka karakteristik dari komunikasi berbasis
komputer tersebut menjadi interpersonal daripada impersonal dan terdapatnya
sedikit perbedaan antara komunikasi berbasis komputer dengan tatap muka.
Berdasarkan teori kekayaan media atau pilihan rasional
menganjurkan agar manusia memilih media komunikasi berdasar kekayaan yang
melekat pada medium dan bagaimana tingkatan kekayaan tersebut sesuai dengan
kejadian komunikasiyang berlangsung saat itu.
Trevino, Lengel, dan Daft (1987) mengungkapkan bahwa manajer
yang efektif adalah mereka yang lebih maju dan berhasil dalam organisasi,
sangat cocok dalam menyesuaikan medium yang tepat dengan situasi yang dihadapi.
Dengan kata lain, manajer tersebut pasti sudah memahami saat yang tepat apakah
memilih media rich atau lean yang disesuaikan
dengan situasi. Ide pokoknya adalah menyesuaikan dengan tepat tingkat kekayaan medium
dengan tugas komunikasi sehingga diharapkan menghasilkan komunikasi efektif.
VI.
Kesimpulan
Pada
dasarnya tujuan teknologi adalah menjamin ketercapaian tujuan atau target
organisasi. Untuk mengidentifikasi tujuan penggunaan teknologi dapat
dilakukan dengan sistem pengukuran balanced scorecard. Dari sistem pengukuran
ini, akan diperoleh beberapa proses manajemen penting :
1.
Menentukan visi dan strategi organisasi.
2.
Mengomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.
3.
Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis.
4.
Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Bahkan hingga saat
ini sudah banyak organisasi-organisasi yang bergerak di bidang teknologi
informasi meluncurkan produk-produk yang berhubungan dengan pengelolaan
balanced scorecard itu sendiri. Salah satu contoh, PUSINTEK Kementerian
Keuangan RI sedang mengembangkan aplikasi yang bertujuan penentuan arah
kebijakan berupa pengendalian work flow hasil rapat pimpinan dan persuratan
adalah aplikasi yang diadopsi dari konsep balanced scorecard. Dengan aplikasi
ini, pemegang kendali keuangan negara dapat menentukan arah dan strategi
kebijakan keuangan dengan lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Thomas Orbit, M.Pd. 2012. Teori Organisasi. Palangka Raya :
Universitas Palangka Raya
http://fuckinggraph.blogspot.com/2011/10/resume-peranan-teknologi-dalam.html. Di
akses pada hari selasa tanggal 02 oktober 2010 pukul 11.00 WIB
Albarda, 2006, Strategi Implementasi Pemanfaatan Teknologi
Informasi untuk Tata – Kelola Organisasi ( IT- Governance)(www.repository.gunadarma.ac.id:8000/strategi_implementasi_ISIT_untuk_tata_kelola_organisasi_133.pdf)
Putri, G. Perdana, 2009, Peran Teknologi Informasi didalam
Perusahaan
Majalah SWA no. 10/XXIII 10-23 Mei 2007, hal. 44, Bagaimana
Membangun Sistem Teknologi Informasi (TI) yang Ideal
Drucker,
Peter F., The Information Executives Trully Needs, Harvard Bussiness Review,
January-February, 1995.
Hammer,
Michael, and James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Bussiness Revolution, Harper Collins Publishers, New York, 1993.
Nolan,
Richard L., and Davis C. Croson, Creative Destruction : A Six Stage Process for
Transformation n the Organization, Harvard Bussiness School Press, Boston, MA,
`1995.
Poesposoetjipto,
Shanti L, Teknologi Informasi dan Interakasinya Dengan Dunia Bisnis : Makalah
Seminar Sehari Perkembangan Teknologi Informasi dan Interaksinya dengan
Lingkungan Bisnis, STIE “YO”, Yogyakarta, Mei, 1996.
Kreitner, Robert, and Angelo Kinicki,
Organization Behanior, mcGraw Hill, Singapore, 2011.